PEPTIDA BIOAKTIF PADA KEDELAI
Peptida
bioaktif ini adalah peptida bioaktif yang dihasilkan dari bahan pangan nabati,
lebih tepatnya protein nabati dari kedelai. Pada dasarnya tubuh memiliki
peptida endogen yang sebagian besar berfungsi sebagai hormon dan neurotransmiter
yang berperan penting dalam proses fisiologis. Namun, dalam beberapa dekade terakhir,
para peneliti menemukan bahwa peptida bioaktif dapat juga diperoleh dari
protein yang dikonsumsi.
Peptida
tersebut dapat berdiri sendiri atau masih terikat pada protein asalnya. Telah
diketahui bahwa selama hidrolisis dalam saluran pencernaan atau selama
pengolahan pangan (fermentasi), peptida tersebut dapat dilepaskan dari protein,
dan kemudian di dalam tubuh dapat bekerja sebagai senyawa regulator yang
aktifitasnya menyerupai hormon. Peptida pada kedelai dapat terbentuk pada saat
kedelai diolah menjadi susu kedelai kemudian difermentasikan, dan akan
menghasilkan susu kedelai fermentasi atau “soygurt”.
A.
MANFAAT
Peptida bioaktif yang dihasilkan oleh soygurt ini memiliki
manfaat sebagai antimikroba.
Soygurt
adalah produk pangan hasil fermentasi susu kedelai. Susu kedelai mengandung
offflavour yang kurang disukai yang sering disebut langu kedelai (beany
flavour). Fermentasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan dan telah
terbukti dapat meningkatkan nilai gizi dan memperbaiki akseptabilitas susu
kedelai .
(Sumber : Karleskind, 1991)
Selain
itu soygurt juga mempunyai beberapa manfaat yang ditimbulkan oleh proses fermentasi
bakteri asam laktat, yaitu menyeimbangkan sistem pencernaan, menurunkan kadar kolesterol,
mencegah kanker, dan mengatasi infeksi jamur dan bakteri.
(Sumber : Hendriani, 2009)
Bakteri
asam laktat dalam soygurt akan menghasilkan suatu senyawa yang akan melawan infeksi
mikroba patogen dalam tubuh, seperti infeksi karena jamur Candida albicans dan
bakteri Helicobacter pylori. Senyawa ini adalah senyawa dengan bobot
molekul rendah baik berupa protein atau peptida pendek yang memiliki aktivitas
menghambat atau membunuh mikroba (antimikroba).
(Sumber : Marshal, 2003)
B.
CARA
MENGOLAH KEDELAI AGAR MENGHASILKAN PEPTIDA BIOAKTIF
Bahan yang digunakan :
1. Kedelai,
2. Susu
skim,
3. Glukosa,
4. 2
jenis starter pasar (cimory dan king yoghurt) dan starter campuran (Lactobacillus
bulgaricus : Streptococcus thermopilus).
Alat yang
digunakan :
1. Baskom,
2. Panci,
3. Kompor,
4. Blender,
5. Saringan.
Penelitian
disusun secara faktorial dalam rancangan acak kelompok (RAKL) dengan 2 ulangan.
Faktor pertama (A) adalah jenis starter, yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 2
starter pasar (cimory dan king yoghurt), 1 starter campuran (Lactobacillus
bulgaricus : Streptococcus thermopilus). Faktor kedua (B) adalah
waktu fermentasi, yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 9 jam, 12 jam, 15 jam.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 tahap, yaitu (1) pembuatan susu
kedelai dan (2) pembuatan soygurt
I.
Pembuatan
Susu Kedelai
Gambar susu
kedelai
- Siapkan 150gr kedelai, lalu rendam kedelai selama 3 jam,
- Setelah direndam selama 3 jam, tiriskan kedelai lalu blansing selama kurang lebih 10 menit. (Blansing adalah suatu cara pemanasan pendahuluan atau perlakuan pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu dibawah 100˚C selama beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Blansing yang kita lakukan adalah dengan cara merebus kedelai),
- Kemudian giling kedelai dengan air panas sebanyak 1200ml,
- Setelah tekstur kedelai berubah menjadi bubur, saring kedelai menggunakan kain saring, guna memisahkan ampas dan sari kedelai,
- Langkah terakhir yaitu rebus sari kedelai yang sudah disaring hingga mendidih. Susu kedelai siap digunakan untuk membuat soygurt.
II.
Pembuatan
Soygurt atau Susu Kedelai Fermentasi
Gambar
yoghurt kedelai “soygurt”
1. Pertama
campur susu kedelai dengan 5% susu skim dan 5% glukosa,
2. Kemudian
lakukan pemanasan pada suhsu 80˚C selama 30 menit,
3. Kemudian
setelah dipanaskan, dinginkan sampai suhu 37˚C,
4. Langkah
selanjutnya yaitu di inokulasi, dengan kultur starter sebanyak 5% sesuai taraf
perlakuan, yaitu 2 jenis starter pasar (cimory dan king yoghurt) dan satu
starter campuran (Lactobacillus bulgaricus : Streptococcus thermopilus),
5. Langkah
terakhir inkubasi sesuai taraf perlakuan, yaitu 9 jam, 12 jam, 15 jam (waktu
fermentasi). Soygurt sudah dihasilkan, kemudian langkah selanjutnya yaitu
dilakukan pengujian.
Sumber
:
Dwi Eva Nirmagustina, C. (2014). Potensi Susu
Kedelai Asam (Soygurt) Kaya Bioaktif. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan,
158-166.
Comments
Post a Comment